 
     
         
        - by admin
- 0
- Posted on
Soal agama islam kelas 7 semester 1 kurikulum 2013
Mendalami Materi dan Contoh Soal Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas 7 Semester 1 Kurikulum 2013: Fondasi Iman dan Karakter Mulia
Pendidikan Agama Islam (PAI) memegang peranan krusial dalam membentuk karakter dan moralitas peserta didik. Di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya kelas 7, PAI menjadi gerbang awal bagi siswa untuk memahami ajaran Islam secara lebih mendalam setelah lulus dari sekolah dasar. Kurikulum 2013, dengan fokusnya pada penguatan karakter dan kompetensi abad ke-21, menuntut pembelajaran PAI yang tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan sikap spiritual, sosial, dan keterampilan.
Artikel ini akan mengupas tuntas materi pokok PAI kelas 7 semester 1 Kurikulum 2013, dilengkapi dengan contoh-contoh soal yang relevan, serta strategi belajar efektif untuk membantu siswa meraih hasil terbaik dan menginternalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

I. Pendahuluan: PAI sebagai Pilar Pembentukan Karakter
Pendidikan Agama Islam di kelas 7 semester 1 dirancang untuk memberikan fondasi keislaman yang kuat kepada siswa, mencakup aspek Al-Qur’an dan Hadis, akidah, akhlak, fikih, dan sejarah peradaban Islam. Materi-materi ini bukan sekadar hafalan, melainkan ajakan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai luhur Islam.
Kurikulum 2013 menekankan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI, di mana siswa diajak untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Evaluasi pembelajaran pun tidak hanya mengukur kemampuan kognitif, tetapi juga aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan), sejalan dengan empat Kompetensi Inti (KI) yang menjadi landasan kurikulum.
II. Materi Pokok PAI Kelas 7 Semester 1 Kurikulum 2013 dan Contoh Soal
Berikut adalah rincian materi pokok PAI kelas 7 semester 1 beserta contoh soal yang sering muncul dalam evaluasi, baik pilihan ganda maupun esai.
A. Bab 1: Mengenal Al-Qur’an dan Hadis sebagai Pedoman Hidup
Materi ini berfokus pada pengenalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an, pemahaman dasar tentang Hadis, dan hukum bacaan tajwid dasar.
- 
Kompetensi Dasar (KD): - Memahami makna Q.S. An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan Hadis tentang kebersihan.
- Menerapkan hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qamariyah.
- Membaca Q.S. An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas dengan tartil.
 
- 
Materi Pokok: - Q.S. An-Nas: Kandungan tentang memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan bisikan setan dari golongan jin dan manusia.
- Q.S. Al-Falaq: Kandungan tentang memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan makhluk, kegelapan malam, tukang sihir, dan orang yang dengki.
- Q.S. Al-Ikhlas: Kandungan tentang keesaan Allah (tauhid), penolakan terhadap segala bentuk kemusyrikan.
- Hadis tentang Kebersihan: Pentingnya kebersihan sebagian dari iman.
- Tajwid Dasar: Pengenalan Alif Lam Syamsiyah (Idgham Syamsiyah) dan Alif Lam Qamariyah (Izhar Qamariyah).
 
- 
Contoh Soal: - 
Pilihan Ganda: - Ayat "قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ" (Q.S. An-Nas: 1) mengandung makna…
 a. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara manusia."
 b. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh."
 c. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa."
 d. Katakanlah: "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
- Hukum bacaan Alif Lam pada lafaz "الشَّمْسِيَّةُ" adalah…
 a. Alif Lam Qamariyah
 b. Alif Lam Syamsiyah
 c. Izhar Halqi
 d. Idgham Bighunnah
- Hadis yang menyatakan bahwa "kebersihan itu sebagian dari iman" mendorong kita untuk…
 a. Hanya menjaga kebersihan hati
 b. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
 c. Tidak peduli dengan kebersihan
 d. Mengutamakan kebersihan orang lain
 
- Ayat "قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ" (Q.S. An-Nas: 1) mengandung makna…
- 
Esai: - Jelaskan mengapa Q.S. An-Nas dan Al-Falaq disebut sebagai Al-Mu’awwidzatain!
- Berikan dua contoh lafaz yang mengandung hukum bacaan Alif Lam Syamsiyah dan dua contoh lafaz yang mengandung hukum bacaan Alif Lam Qamariyah!
 
 
- 
B. Bab 2: Iman kepada Allah Swt. dengan Asmaul Husna
Materi ini memperkenalkan siswa pada beberapa Asmaul Husna dan mengaitkannya dengan perilaku sehari-hari sebagai wujud iman kepada Allah.
- 
Kompetensi Dasar (KD): - Memahami makna Asmaul Husna: Al-’Alim (Maha Mengetahui), Al-Khabir (Maha Teliti), As-Sami’ (Maha Mendengar), dan Al-Bashir (Maha Melihat).
- Menunjukkan perilaku yang mencerminkan iman kepada Allah melalui pemahaman Asmaul Husna tersebut.
 
- 
Materi Pokok: - Al-’Alim: Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang gaib.
- Al-Khabir: Allah Maha Teliti, mengetahui detail sekecil apa pun.
- As-Sami’: Allah Maha Mendengar segala suara, ucapan, dan doa.
- Al-Bashir: Allah Maha Melihat segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, yang terang maupun yang gelap.
- Implementasi dalam Kehidupan: Menumbuhkan sikap hati-hati, jujur, mawas diri, dan selalu merasa diawasi oleh Allah.
 
- 
Contoh Soal: - 
Pilihan Ganda: - Jika kita meyakini bahwa Allah memiliki sifat Asmaul Husna "Al-Khabir", maka kita akan cenderung bersikap…
 a. Sembrono dalam setiap tindakan
 b. Teliti dan hati-hati dalam berbuat
 c. Berbicara tanpa memikirkan akibat
 d. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar
- Sifat Allah "As-Sami’" mengandung makna bahwa Allah…
 a. Maha Mengetahui
 b. Maha Melihat
 c. Maha Mendengar
 d. Maha Teliti
 
- Jika kita meyakini bahwa Allah memiliki sifat Asmaul Husna "Al-Khabir", maka kita akan cenderung bersikap…
- 
Esai: - Bagaimana pemahaman kita tentang Asmaul Husna "Al-Bashir" dapat memengaruhi perilaku kita dalam menggunakan media sosial?
- Sebutkan dan jelaskan hikmah dari meyakini Asmaul Husna "Al-Alim"!
 
 
- 
C. Bab 3: Bersuci (Thaharah) dan Shalat Berjamaah
Materi ini menjelaskan tata cara bersuci (thaharah) dari hadas dan najis, serta ketentuan shalat wajib dan shalat berjamaah.
- 
Kompetensi Dasar (KD): - Memahami ketentuan bersuci dari hadas besar dan hadas kecil.
- Memahami ketentuan shalat wajib dan shalat berjamaah.
- Mempraktikkan tata cara bersuci (wudhu, tayamum, mandi wajib) dan shalat berjamaah.
 
- 
Materi Pokok: - Thaharah:
- Pengertian hadas (kecil dan besar) dan najis (mughallazhah, mutawassithah, mukhaffafah).
- Tata cara wudhu, tayamum, dan mandi wajib.
- Cara membersihkan berbagai jenis najis.
 
- Shalat Wajib:
- Syarat wajib, syarat sah, rukun, sunnah, dan hal-hal yang membatalkan shalat.
- Gerakan dan bacaan shalat.
- Hikmah shalat.
 
- Shalat Berjamaah:
- Keutamaan shalat berjamaah.
- Syarat menjadi imam dan makmum.
- Posisi imam dan makmum.
 
 
- Thaharah:
- 
Contoh Soal: - 
Pilihan Ganda: - Apabila seseorang berhadas besar dan tidak ada air, maka ia dapat bersuci dengan…
 a. Wudhu
 b. Istinja
 c. Mandi wajib
 d. Tayamum
- Berikut yang termasuk rukun shalat adalah…
 a. Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram
 b. Membaca doa iftitah
 c. Membaca surah Al-Fatihah
 d. Membaca tasbih rukuk
- Najis yang tergolong najis mukhaffafah adalah…
 a. Air kencing bayi laki-laki yang belum makan apa-apa selain ASI
 b. Air liur anjing
 c. Kotoran hewan
 d. Darah
 
- Apabila seseorang berhadas besar dan tidak ada air, maka ia dapat bersuci dengan…
- 
Esai: - Jelaskan perbedaan antara hadas dan najis, serta berikan contoh masing-masing!
- Sebutkan empat syarat sah shalat!
- Mengapa shalat berjamaah lebih utama daripada shalat munfarid (sendiri)? Jelaskan dua keutamaannya!
 
 
- 
D. Bab 4: Perilaku Terpuji (Akhlak Mulia)
Materi ini mengajarkan pentingnya perilaku jujur, amanah, dan hormat kepada orang tua serta guru.
- 
Kompetensi Dasar (KD): - Memahami makna perilaku jujur, amanah, dan hormat kepada orang tua dan guru.
- Menunjukkan perilaku jujur, amanah, dan hormat kepada orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
 
- 
Materi Pokok: - Jujur: Pengertian, macam-macam jujur (dalam perkataan, perbuatan, niat), manfaat jujur, dan akibat tidak jujur.
- Amanah: Pengertian, bentuk-bentuk amanah (terhadap Allah, diri sendiri, orang lain), manfaat amanah, dan akibat tidak amanah.
- Hormat kepada Orang Tua: Pentingnya berbakti, cara berbakti (berkata sopan, membantu, mendoakan), dan larangan durhaka.
- Hormat kepada Guru: Pentingnya menghargai, cara menghargai (memperhatikan, bertanya sopan, mengamalkan ilmunya), dan adab terhadap guru.
 
- 
Contoh Soal: - 
Pilihan Ganda: - Ketika teman menitipkan barang berharganya kepada kita, maka kita wajib menjaga barang tersebut. Sikap ini mencerminkan perilaku…
 a. Jujur
 b. Amanah
 c. Hormat
 d. Santun
- Berikut ini yang BUKAN termasuk cara berbakti kepada orang tua adalah…
 a. Menuruti perintahnya selama tidak maksiat
 b. Berkata "ah" saat dinasihati
 c. Mendoakan mereka
 d. Membantu pekerjaan rumah
 
- Ketika teman menitipkan barang berharganya kepada kita, maka kita wajib menjaga barang tersebut. Sikap ini mencerminkan perilaku…
- 
Esai: - Mengapa sifat jujur sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat? Sebutkan dua manfaatnya!
- Jelaskan bagaimana cara seorang siswa menunjukkan sikap hormat kepada gurunya di sekolah!
 
 
- 
E. Bab 5: Sejarah Nabi Muhammad Saw. Periode Mekkah
Materi ini membahas kondisi masyarakat Mekkah sebelum Islam, kelahiran dan masa muda Nabi Muhammad Saw., hingga awal dakwah beliau di Mekkah.
- 
Kompetensi Dasar (KD): - Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad Saw. periode Mekkah.
- Meneladani perjuangan Nabi Muhammad Saw. periode Mekkah.
 
- 
Materi Pokok: - Kondisi Masyarakat Mekkah Pra-Islam: Jahiliyah, penyembahan berhala, perbudakan, kebiasaan buruk (minum khamr, berjudi), namun ada juga tradisi baik (menghormati tamu, setia janji).
- Kelahiran Nabi Muhammad Saw.: Tahun Gajah, nasab, masa kecil (yatim-piatu), diasuh kakek dan paman.
- Masa Remaja dan Dewasa: Menjadi pedagang yang jujur dan terpercaya (Al-Amin), menikah dengan Khadijah.
- Awal Kenabian: Menerima wahyu pertama di Gua Hira (Q.S. Al-Alaq 1-5).
- Dakwah Periode Mekkah:
- Dakwah sembunyi-sembunyi (keluarga dan sahabat terdekat).
- Dakwah terang-terangan (mendapat penolakan dan permusuhan dari kaum Quraisy).
- Perjuangan dan kesabaran Nabi serta para sahabat.
 
 
- 
Contoh Soal: - 
Pilihan Ganda: - Sebelum Islam datang, masyarakat Mekkah dikenal dengan sebutan masyarakat…
 a. Madani
 b. Beradab
 c. Jahiliyah
 d. Modern
- Gelar "Al-Amin" yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. memiliki arti…
 a. Pemberani
 b. Terpercaya
 c. Dermawan
 d. Bijaksana
 
- Sebelum Islam datang, masyarakat Mekkah dikenal dengan sebutan masyarakat…
- 
Esai: - Sebutkan tiga ciri utama masyarakat Mekkah pada masa jahiliyah!
- Bagaimana sikap dan perilaku Nabi Muhammad Saw. di masa muda sebelum kenabian yang membuatnya digelari "Al-Amin"?
 
 
- 
III. Pentingnya Evaluasi dalam Pembelajaran PAI
Evaluasi, baik melalui ulangan harian, penilaian tengah semester, maupun penilaian akhir semester, bukan sekadar formalitas. Fungsinya sangat vital:
- Mengukur Pemahaman: Mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang telah diajarkan.
- Mengidentifikasi Kesulitan: Membantu guru dan siswa menemukan bagian materi yang belum dikuasai.
- Memberikan Umpan Balik: Hasil evaluasi menjadi dasar perbaikan proses belajar mengajar.
- Memotivasi Belajar: Dorongan bagi siswa untuk belajar lebih giat dan memperbaiki diri.
- Pembentukan Karakter: Soal-soal PAI seringkali dirancang untuk menguji pemahaman dan implementasi nilai-nilai moral, sehingga mendorong siswa untuk berpikir dan berperilaku sesuai ajaran Islam.
IV. Strategi Belajar Efektif untuk PAI Kelas 7 Semester 1
Untuk menguasai materi PAI dan meraih nilai optimal, siswa dapat menerapkan strategi berikut:
- Pahami Konsep, Jangan Hanya Menghafal: PAI bukan sekadar hafalan ayat atau definisi. Pahami makna, hikmah, dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari.
- Buat Ringkasan Materi: Catat poin-poin penting, rumus (misalnya syarat dan rukun shalat), serta contoh-contoh relevan.
- Latihan Soal Secara Rutin: Banyak berlatih dengan berbagai jenis soal (pilihan ganda, esai, menjodohkan) dari buku paket, LKS, atau sumber lain.
- Diskusi Kelompok: Belajar bersama teman dapat membantu memahami materi yang sulit dan bertukar pandangan.
- Bertanya kepada Guru: Jangan ragu untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas.
- Mengamalkan dalam Kehidupan Sehari-hari: Pembelajaran PAI akan lebih bermakna jika siswa langsung mempraktikkan ajaran yang dipelajari, seperti menjaga kebersihan, berkata jujur, shalat tepat waktu, dan menghormati orang tua/guru.
- Membaca Al-Qur’an dan Hadis: Perbanyak membaca Al-Qur’an dengan tartil dan mempelajari terjemahnya, serta membaca Hadis-hadis pilihan.
V. Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendukung Pembelajaran PAI
Keberhasilan pembelajaran PAI tidak lepas dari sinergi antara guru dan orang tua.
- 
Peran Guru: - Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif.
- Menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan relevan dengan Kurikulum 2013 (saintifik, HOTS).
- Memberikan contoh dan teladan perilaku Islami.
- Memberikan umpan balik konstruktif terhadap hasil belajar siswa.
 
- 
Peran Orang Tua: - Menjadi teladan perilaku Islami di rumah.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
- Membimbing dan memotivasi anak dalam belajar PAI.
- Berkomunikasi aktif dengan guru untuk memantau perkembangan anak.
- Membiasakan anak beribadah dan mengamalkan akhlak mulia.
 
VI. Kesimpulan
Materi Pendidikan Agama Islam kelas 7 semester 1 Kurikulum 2013 merupakan fondasi penting bagi siswa untuk memahami dan menginternalisasi ajaran Islam. Mulai dari pengenalan Al-Qur’an dan Hadis, penanaman akidah melalui Asmaul Husna, praktik ibadah (thaharah dan shalat), pembentukan akhlak mulia (jujur, amanah, hormat), hingga peneladanan sejarah Nabi Muhammad Saw. Periode Mekkah.
Dengan memahami setiap materi, berlatih soal secara konsisten, menerapkan strategi belajar yang efektif, serta dukungan penuh dari guru dan orang tua, siswa diharapkan tidak hanya mampu meraih prestasi akademik yang baik, tetapi yang terpenting adalah menjadi pribadi muslim yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Pembelajaran PAI adalah investasi jangka panjang untuk kehidupan dunia dan akhirat.
 
  